Stacie Crimm (41) telah divonis menderita kanker tenggorokan akut dan hanya kemoterapi yang dapat membuatnya bertahan hidup. Namun, perawatan kemoterapi mengakibatkan ia tak dianjurkan memiliki keturunan. Itulah yang dikatakan dokter pada Stacie, dan demikian kisah pengorbanan seorang ibu yang mengharukan dimulai.
Di bulan Maret, Stacie menelepon kakaknya, Ray Phillips, untuk memberitahukan bahwa ia sedang mengandung. Ia terdengar sangat bahagia, meski telah memulai pengorbanan seorang ibu sejak awal kehamilan karena telah berpisah dengan ayah dari bayi yang dikandungnya.
Akan tetapi kehamilan itu juga diikuti dengan beberapa gejala aneh yang membuat pengorbanan seorang ibu menjelang paruh baya ini makin terasa. Saat itu Stacie mengeluh sering mengalami sakit kepala, pandangan kabur dan seluruh tubuhnya gemetaran.
Pengorbanan seorang ibu yang menguras air mata
Stacie segera memeriksakan dirinya dan sebuah pemindaian CAT mengungkapkan bahwa ia menderita kanker leher dan kepala. Dokter menganjurkan sel kanker dalam tubuhnya berkembang dengan cepat, dan Stacie harus segera menjalani pengobatan kemoterapi sesegera mungkin jika ia ingin hidup.Masalahnya, kemoterapi akan menghancurkan keajaiban yang sedang hidup dalam kandungannya, yaitu bayi yang selama ini dinantikannya. Stacie diharuskan menempuh jalan pengorbanan dengan memilih antara mempertahankan nyawanya sendiri atau bayinya. Dan baginya, itu bukanlah buah simalakama dan pengorbanan seorang ibu untuk anaknya tidaklah sulit untuk dilakukan.
sumber : http://id.theasianparent.com/kisah-pengorbanan-seorang-ibu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar