Ditengah kompetitifnya dunia dengan berbagai macam
tekanannya, di sana aku masih menemukan kesederhanaan. Kesederhaan mimpi,
ambisi, dan hidup. Ya, kesederhanaan itu ada di negeriku.
Ketika hampir semua anak berlomba untuk mendapat
pendidikan dan menjadi yang terbaik dalam jenjangnya, berlomba untuk mengukir
prestasi setinggi-tingginya, bahkan berlomba untuk masuk ke perguruan tinggi
bergengsi yang sebagian besar tujuannya adalah demi mendapat pekerjaan
berpenghasilan tinggi di masa depan. Namun anak-anak desa yang aku kenal masih
berpikiran bersih, mengikuti kata hati
mereka.
Mereka hanya ingin bersekolah agar mereka berpendidikan dan berwawasan
luas, setidaknya lebih dari pada kedua orang tua mereka yang kebanyakan hanya
tahu sawah dan lading. Ironis? Memang sedikit terdengar seperti itu. Tapi tahukah
kawan? Tujuan hidup mereka sungguh sederhana.
Ketika kebanyakan masyarakat kota saai ini ingin
berkarir setinggi-tingginya bahkan berusaha keras agarkarirnya menyentuh dunia
internasional, mereka yang berasal dari desa akan pergi ke kota mencari kerja
hanya untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak di masa depan, dan membeli
sebidang tanah yang bisa dipergunakan untuk bertani dan berladang dikala senja
nanti.
Setelah lunas menyelesaikan beban pekerjaan yang
diemban, di usia senja mereka akan kembali ke desa tempat mereka dilahirkan. Berladang
dan bertani. Hidup sederhana dengan udara segar yang bisa dihirup setiap pagi. Air
yang sejuk yang dinikmati setiap saat. Menghabiskan masa senja dengan tenang
dan damai untuk beribadah.
Jadi untuk kawanku yang memiliki banyak rencana
luaar biasa, marilah belajar bersyukur dari orang desa. Untuk kawanku yang
selalu mendambakan kemewahan marilah belajar sederhana dari orang desa. Untuk kawanku
yang mengharapkan kekayaan di masa tua, marilah belajar mengabdikan akhir usia
untuk Tuhan yang telah memberikan segalanya.
Yang terpenting dari semua hal adaalah prinsip hidup. Tanpa prinsip kita hanyalah nahkoda yang tak bisa mengendalikan kapal, terombang-ambing entah sampai kapan. Mungkin sampai karam dan tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar