Tetang huruf 'a'

Hidup itu buatku sesederhana menuliskan huruf ‘a’ di atas
kertas. Yang isinya hanya itu-itu saja. Terkadang aku berkhayal hidupku akan
menarik dan berkisah unik seperti dalam drama di televisi. Nyatanya. Yang
kuhadapi hanya itu-itu saja. Tak ada kisah cinta di putih abu-abu. Tak ada
persahabatan dan segala konflik menariknya. Tak ada masalah krisis percaya
diri, ekonomi, ataupun keluarga.
Sejak aku menyadari bahwa hidupku yang sesungguhnya adalah
itu, sejak saat itulah aku mulai membenci segala bentuk drama atau kisah-kisah
lain yang terlihat menarik. Aku benci bahwa ternyata semua itu hanya bohong.
Aku benci menyadari bahwa hidupku hanya itu-itu saja.
Namun seiring beranjaknya waktu dan bertambahnya usiaku, aku
semakin sadar bahwa hanya aku yang dapat mengubahnya. Hanya aku yang dapat
mengubah kisahku menjadi unik dan layak dinikmati orang lain. Hanya aku yang
bisa menjawab akhir kisah hidupku.
Dari situ aku belajar bahwa hidupku itu indah. Walau hanya
meliputi sekolah, ekskul, dan rumah. Awalnya tak ada rasa cinta, minat, dan
ketertarikan. Tak ada hang out bersama teman-teman. Tak ada acara di luar kota
bersama yang lain. Tak ada rasa tanggung jawab dan saling memiliki.
Aku sadar bahwa masa-masa it akan datang dengan sendirinya.
Hanya kapasitas dan bentuknya saja yang berbeda bagi setiap orang. Setelah
beberapa waktu aku merasakan rasa tanggung jawab itu. Aku merasakan pergelutan
dengan diri sendiri. Aku sadar bahwa kisah persahabatan itu ada di dekatku.
Ini hidupku! Hidupku yang lengkap dengan segla konflik yag
entah sudahkah mencapai klimaks. Ini hidupku yang menarik dan akan kunikmat
dengan sungguh-sungguh. Ini hidupku yang akan mengukir sejarah pada dunia.
Ini hidupku tentang bagaimana menjadi diri sendiri. Ini
hidupku tentang bagaimana menghargai. Ini hidupku tentang bagaimana menuju
kesuksesan dan kebahagian. Kebahagiaan yang hakiki.
Untuk apa aku mengeluhkan semua ini? semua yang pada
kenyataannya memang indah. Penuhi perjalan hidup dengan bersyukur dan terus
berusaha :)
Iya benar, ini adalah kehidupan yang sebenarnya. Bukan seperti skenario-skenario film yang kebanyakan akan berakhir bahagia.
BalasHapus