Kebuadayaan sangat erat kaitannya dengan manusia karena kebudayaan lahir
dari kebiasaan yang tercipta dalam masyarakat. Seperti halnya di ndonesia yang
memiliki banyak daerah dengan kebudayaan unik masing-masing. Berikut ini
diantaranya kebudayaan-kebudayaan unik khas Indonesia:
1. Upacara
Tabuik Sumatera Barat.
Berasal dari kata ‘tabut’, dari bahasa Arab yang berarti mengarak,
upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera
Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari
Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.
Konon, Tabuik dibawa oleh penganut Syiah dari timur tengah ke Pariaman,
sebagai peringatan perang Karbala. Upacara ini juga sebagai simbol dan bentuk
ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman
terhadap cucu Nabi Muhammad SAW itu. Karena kemeriahan dan keunikan dalam
setiap pagelarannya, Pemda setempat pun kemudian memasukkan upacara Tabuik
dalam agenda wisata Sumatera Barat dan digelar setiap tahun.
Dua minggu menjelang pelaksanaan upacara Tabuik, warga Pariaman sudah
sibuk melakukan berbagai persiapan. Mereka membuat serta aneka penganan,
kue-kue khas dan Tabuik. Dalam masa ini, ada pula warga yang menjalankan ritual
khusus, yakni puasa.
Selain sebagai nama upacara, Tabuik juga disematkan untuk nama benda yang
menjadi komponen penting dalam ritual ini. Tabuik berjumlah dua buah dan
terbuat dari bambu serta kayu. Bentuknya berupa binatang berbadan kuda,
berkepala manusia, yang tegap dan bersayap. Oleh umatIslam, binatang ini
disebut Buraq dan dianggap sebagai binatang gaib. Di punggung Tabuik, dibuat
sebuah tonggak setinggi sekitar 15 m. Tabuik kemudian dihiasi dengan warna
merah dan warna lainnya dan akan di arak nantinya.
2.
Makepung, Balap Kerbau Masyarakat Bali.
Kalau Madura punya Kerapan Sapi, maka Bali memiliki Makepung. Dua tradisi
yang serupa tapi tak sama, namun menjadi tontonan unik yang segar sekaligus
menghibur. yang dalam bahasa Indonesia berarti berkejar-kejaran, adalah tradisi
berupa lomba pacu kerbau yang telah lama melekat pada masyarakat Bali,
khususnya di Kabupaten Jembrana. Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para
petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala
itu, mereka saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah
gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.
Makin lama, kegiatan yang semula iseng itu pun berkembang dan makin
diminati banyak kalangan. Kini, Makepung telah menjadi salah satu atraksi
budaya yang paling menarik dan banyak ditonton oleh wisatawan termasuk para
turis asing. Tak hanya itu, lomba pacu kerbau inipun telah menjadi agenda
tahunan wisata di Bali dan dikelola secara professional sekarang ini, Makepung
tidak hanya diikuti oleh kalangan petani saja. Para pegawai dan pengusaha dari
kota pun banyak yang menjadi peserta maupunsupporter. Apalagi, dalam sebuah
pertarungan besar, Gubernur Cup misalnya, peserta Makepung yang hadir bisa
mencapai sekitar 300 pasang kerbau atau bahkan lebih. Suasana pun menjadi
sangat meriah dengan hadirnya para pemusik jegog (gamelan khas Bali yang
terbuat dari bambu) untuk menyemarakkan suasana lomba.
3. Atraksi Debus Banten
Atraksi yang sangat berbahaya yang biasa kita kenal dengan sebutan Debus,
Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al Madad. Semakin lama seni
bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar disemua kalangan masyarakat
banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat
kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus
banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain
terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan
debus.
Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu,
bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalnya kesenian ini
mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa penjajahan belanda
dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni beladiri ini digunakan
untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten melawan penjajahan yang
dilakukan belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat tidak berimbang,
belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak
pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain
adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus.
dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar