Selalu
tersenyum, susah tidur, pipi yang bersemu kemerahan, jantung yang berdetak
makin kencang, keringat dingin dan kadang-kadang saking groginya jadi sering ke
toilet untuk buang air kecil adalah ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta.
Perubahan itu terjadi karena serangan tiga hormon di dalam tubuh yang sedang
jatuh cinta.
Ketika
sedang merasakan jatuh cita, seseorang akan mengalami perubahan kondisi
hormonal yang membuat suasana hatinya bergejolak tidak karuan. Tidak hanya dari
fluktuasi suasana hati, perubahan hormonal ini juga bisa diamati dari kondisi
fisik.
Secara
umum, perubahan hormonal yang terjadi selama proses jatuh cinta dibagi menjadi
3 tahap. Tahap pertama adalah gairah (lust), berikutnya adalah
ketertarikan (attraction) dan yang terakhir adalah cinta sejati (attachment)
yang ditandai dengan ikrar sehidup semati.
Hormon-hormon
yang terlibat di masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :
Tahap
1: Gairah
Hormon
yang berperan saat seseorang merasakan gairah seksual, dalam bentuk paling
sederhana sekalipun seperti ingin menggandeng lengan lawan jenis, adalah
testosteron dan esterogen. Meski lebih banyak dimiliki pria, testosteron juga
diproduksi oleh wanita dan sama-sama berperan dalam mengawali sebuah hubungan bermotif
seksual dan emosional.
Tahap 2:
Ketertarikan
Tahap
ketertarikan merupakan tahapan paling rumit dalam menjalin hubungan antar
manusia, khususnya dalam hal perubahan komposisi biokimia dalam tubuh.
Aktivitas berbagai hormon dan neurotransmitter (saraf penghubung) pada tahap
ini menyebabkan orang kehilangan nafsu makan, susah tidur dan lebih sering
melamun.
Sedikitnya
ada 3 hormon yang terlibat dalam tahap attraction, yakni sebagai
berikut:
1. Dopamin (Memicu rasa senang dan kecanduan
seperti saat minum kopi dan alkohol)
2. Norepinefrin atau adrenalin
(Menyebabkan telapak tangan keringat serta denyut jantung meningkat)
3. Serotonin (Merupakan pemicu rasa
kantuk. Saat jatuh cinta, kadarnya menurun sehingga menjadi susah tidur).
Tahap 3:
Cinta sejati
Seseorang,
atau lebih tepatnya sepasang manusia yang sukses melewati tahap attraction,
tahap ini akan berlangsung lebih lama bahkan bisa seumur hidup. Sepasang
manusia yang sudah mencapai tahap ini ditandai dengan adanya komitmen jangka
panjang, misalnya lewat pernikahan.
Pasangan
yang sudah menikah paling tidak memiliki 2 hormon penting yang membantu menjaga
keutuhan rumah tangga. Keduanya diproduksi baik oleh pria maupun wanita, meski
ada sedikit perbedaan fungsi yang dipengaruhi jenis kelamin.
1. Oksitosin (Pada pria dan wanita,
pelepasan hormon ini memberikan kenikmatan yang luar biasa saat bercinta dan
mencapai orgasme. Khusus pada wanita, oksitosin juga berperan dalam kelahiran
bayi serta produksi air susu ibu)
2. Vasopresin (Hormon yang juga
dimiliki oleh tikus padang rumput ini memungkinkan manusia untuk menikmati
hubungan seks, tidak seperti kebanyakan spesies binatang yang berhubungan seks
hanya untuk tujuan reproduksi. Eksperimen yang dilakukan pada tikus padang
pasien menunjukkan, kekurangan vasopresin bisa memicu perilaku poligami atau
gonta-ganti pasangan).
Dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar