Selasa, 18 Juli 2017

Randomness

Malam ini harusnya gue belajar  buat uas besok. Gue belajar ko, dari pagi malah. Tapi gimana atuh da emang susah banget. Salah gue juga sih ga punya buku diktat. Ranjin selalu hanya menjadi ekspetasi yang tak kunjung terealisasi.
Ketika sudah ada di penghujung hari seperti saat ini. Ketika sudah belajar jungkir balik ampe perih mata dan pegel badan. Tapi hasilnya tetap tidak mengerti. Pikiran yang dari dulu selalu ada datang lagi. Melambai lambai diujung pikiran. Dasar pikiran buruk. Pikiran atau bisa dibilang juga pertanyaan

1. Kenapa yaa dia tanpa belajar keras bisa, mengerti dan paham, sedangkan gue?
2. Enak kali yaa jadi orang pinter, ga perlu susah2 langsung paham. Hidupnya penuh pilihan menyenangkan yang bahkan pilihan teeburuknya saja bermuara pada surga duniawi.
3. Kenapa gue ga belajar dari awal coba (udah woy!). Emang dasar otak gue yang lamban.
Setelah semua lelah, pikiran jadi terbang bebas kan. Tentang beberapa kawan yang menjalani pilihan terbaiknya. Tentang senyum lepasnya. Tentang cerita2 yang disampaikannya dikala bersua. Tentang pertanyaan yang tak bisa dijawab.
Sabar fase itu sebentar lagi berlalu. 1 tahun lagi semoga selesai kuliah gue.
Entah apa yang selanjutnya. Banyak rencana bergelantungan tak tau mana yang akan dipilih.
Kata bang Darwis Tere Liye orang yang bahagia itu adalah orang yang bisa berdamai dengan pilihan ke dua. Yang menjalani pilihan ke dua dan akhirnya berbahagia.
Beberapa tahun yang lalu gue ada di masa-masa kritis mencari definisi sukses dan bahagia. Berbagai tipe manusia gue pertanyakan. Ada beberapa yang gue rasa pas dengan gue dan gue pikir gue akan coba menerapkannya juga. Tapi baru tahun lalu gue tahu arti 2 kata itu yang sebenarnya bagi diri gue. Sukses dan bahagia setiap orang itu berbeda, dan akhirnya gue tahu apa arti keduanya buat gue.
Sukses buat gue adalah ketika lu bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan ketika seluruh pertanyaan dalam diri lu itu terjawab. Dan bahagia buat gue adalah ketika gue bisa membantu orang lain. Kedengerannya bulshit banget aih, tp yaa thats my opinion of success and happiness. Bodo amat mau dibilang pencitraan atau apa pun.
Dari masa lalu gue belajar satu hal. Bahwa percaya diri itu bukan dengan yakin segala cita2 dan impian lu bakan tercapai. Gue udah membuktikannya dengan apa yan sudah gue jalani dan gue dapatkan sampai hari ini.
Intinya kesulitan belajar yan gue alami malam ini lagi2 bermuara sama masa lalu itu. Gatel banget sebenernya pengen tulis aja semuanya. Tapi lagi2 percaya diri itu bukan yakin akan tercapai, jadi keep it your self aja rin!
Depok, 18 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar