Jumat, 16 November 2012

Tetang huruf 'a'




Hidup itu buatku sesederhana menuliskan huruf ‘a’ di atas kertas. Yang isinya hanya itu-itu saja. Terkadang aku berkhayal hidupku akan menarik dan berkisah unik seperti dalam drama di televisi. Nyatanya. Yang kuhadapi hanya itu-itu saja. Tak ada kisah cinta di putih abu-abu. Tak ada persahabatan dan segala konflik menariknya. Tak ada masalah krisis percaya diri, ekonomi, ataupun keluarga.


 Sejak aku menyadari bahwa hidupku yang sesungguhnya adalah itu, sejak saat itulah aku mulai membenci segala bentuk drama atau kisah-kisah lain yang terlihat menarik. Aku benci bahwa ternyata semua itu hanya bohong. Aku benci menyadari bahwa hidupku hanya itu-itu saja.

 Namun seiring beranjaknya waktu dan bertambahnya usiaku, aku semakin sadar bahwa hanya aku yang dapat mengubahnya. Hanya aku yang dapat mengubah kisahku menjadi unik dan layak dinikmati orang lain. Hanya aku yang bisa menjawab akhir kisah hidupku.

 Dari situ aku belajar bahwa hidupku itu indah. Walau hanya meliputi sekolah, ekskul, dan rumah. Awalnya tak ada rasa cinta, minat, dan ketertarikan. Tak ada hang out bersama teman-teman. Tak ada acara di luar kota bersama yang lain. Tak ada rasa tanggung jawab dan saling memiliki.

Aku sadar bahwa masa-masa it akan datang dengan sendirinya. Hanya kapasitas dan bentuknya saja yang berbeda bagi setiap orang. Setelah beberapa waktu aku merasakan rasa tanggung jawab itu. Aku merasakan pergelutan dengan diri sendiri. Aku sadar bahwa kisah persahabatan itu ada di dekatku.
 

Ini hidupku! Hidupku yang lengkap dengan segla konflik yag entah sudahkah mencapai klimaks. Ini hidupku yang menarik dan akan kunikmat dengan sungguh-sungguh. Ini hidupku yang akan mengukir sejarah pada dunia.
 

Ini hidupku tentang bagaimana menjadi diri sendiri. Ini hidupku tentang bagaimana menghargai. Ini hidupku tentang bagaimana menuju kesuksesan dan kebahagian. Kebahagiaan yang hakiki.


Untuk apa aku mengeluhkan semua ini? semua yang pada kenyataannya memang indah. Penuhi perjalan hidup dengan bersyukur dan terus berusaha :)


1 komentar:

  1. Iya benar, ini adalah kehidupan yang sebenarnya. Bukan seperti skenario-skenario film yang kebanyakan akan berakhir bahagia.

    BalasHapus