Minggu, 24 Februari 2013

Sebatang Pohon dan Sebutir Salju

Masa berat itu telah berlalu, walau hanya cukup memuaskan. Semoga musim salju itu segera nyata di jakarta. Kau tahu mengapa seperti itu? Alasannya simple. Karena seseorang itu tak kunjung memandang pohon di ujung jalan itu. Pohon yang selalu setia menantinya datang.

Dia bilang dia akan datang pada sang pohon jika salju turun di Jakarta. hingga setiap hari pua sang pohon berdoa agar Tuhan menurunkan salju di daerah tropis ini. Pohon itu tak tahu bahwa dirinya dibodohi waktu. Harusnya ssejak dulu ia sadar bahwa dia hanya memberi harapan palsu. Secara tidak langsung pergi dengan halus. Seakan menghilang dari peredaran bumi ini.


Harusnya pohon tau bahwa salaju tak akan mungkin turun di Jakarta. Seperti cintanya yang tak kan mungkin terbalaskan.

Ironi kehidupan sebatang pohon yang menyedihkan. Namun yakinlah suatu saat pohon itu akan mendapatkan seseorag yang bersedia merawatnya hingga akhirnya iya rapuh dan tak berdaya.

Sang pohon berjanji pada Tuhan dan waktu bahwa ia akan selalu setia melindungi seseorang yang memilihnya. Jika seseorang itu pada akhirnya akan menghadap kehidupan sesungguhnya lebih cepat darinya, sang pohon berjanji akan meneduhkan rumah seseorang itu hingga sejuk dan nyaman menyapa.

                                                                                                       

                                                                                                                Arini Wei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar