Sabtu, 22 November 2014

BAB 3 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN




A.     Pendekatan  Kesusastraan
IBD atau ilmu budaya dasar, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin yang berati Humanus yang berate manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari ‘The Humanities’ orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan nilai.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu the humanities dan ilmu yang lainnya. Pada umumnya the humanities mempelajari ilmu tentang filsafat, seni, teologi dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah dan cerita rakyat. pada dasarnya semua mempelajari manusia dan budaya.
 Hampir di setip jaman seni merupakan peranan penting dalam the humanities ini terjadi karna seni merupakan ekspresi nilai nilai kemanusiaan di bandingkan dengan cabang humanities yang lain seni memegang peranan penting karna nilai yang di sampaikan bersifat normatif.
Karna seni adalah ekspresi yang bersifat tidak  normatif karna seni tidak normative nilai yang di sampaikan nya juga lebih fleksibel dalam isi maupun cara penyampainnya.
Hampir di setiap jaman sastra memegang peranan yang penting alasannya sastra menggunakan bahasa sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung pernyataan kegiatan manusia. Dengan demikian manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan ini mempermudah sastra untuk berkomunikasi
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Filsafat juga menggunakan bahasa yaitu abstrakasi. Karena itu yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Cabang-cabang seni juga merupakan abstrak. Gerak –gerik dalam tari misalnya, masih perlu dijabarkan. Sastra adalah penafsiran itu sendiri. Meskipun didalam penafsiran itu sastra masih bias ditafsirkan lagi.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengn cerita orang-orang akan lebih tertarik dan lebih mudah mendapatkan gagasannya. Karena seni memiliki peranan penting, dan seniman sebagai pencipta karya seni juga penting. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan.
Tujuan IBD adalah untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Orientasi the humanities addalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities dengan mengharapkan manusia bias menjadi homo humanus yang lebih baik.


B.     Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan  Prosa
Biasanya prosa disebut dengan narrative fiction, prose fiction atau fiction.
Dalam bahasa Indonesia artinya cerita rekaan atau bentuk cerita yang mempunyai   pemeran, lakuan, aluryang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Jenis-jenis prosa :
1.      Prosa lama
·        Dongeng
·        Hikayat
·        Sejarah
·        Epos
·        Cerita pelupur lara
2.      Prosa baru
·        Cerpen
·        Novel
·        Biografi
·        Autobiografi
·        Kisah

C.     Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi (langsung dan tidak langsung) membawakan pesan, moral atau  cerita. Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh lewat pembaca. Nilai-nilai pembaca lewat prosa fiksi :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaiana mengalami peristwa sendiri. Pembaca dapat mengembangkan imajinasi dan juga dapat mengenal tokoh tokoh asing atau aneh.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di ensklopedia. Dari novel kita dapat belajar sesuatu.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kuultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Seseoang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dari orang banyak. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional.
Adanya kaidah kemungkkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas persepsi dan wawasannya terutama dalam menghadapi kenyataan yand di luar dirinya yang memungkinkan berlainan pada pribadinya
Seorang dokter yang di anggap status social nya tinggi,ternyata mendatangkan wanita simpanan nya walaupun dengan alasan alasan psikolog.


D.    Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan Puisi
           Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar tidak akan di arahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi yang murni
Puisi termsuk seni sastra sedangkan sastra bagian dari kesenian atau unsur dari ke budayaan..
            Kepuitisan,kaertistikan atau keestitikan bahasa puisidisebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dalam menggunakan :
1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi,metafora,perbandingan,alegori dsb
2. Kata kata yang berambuguitas yaitu kata kata yang bermakna ganda,banyak tafsir 3. Kata kata berjiwa yaitu kata kata yang sudah di beri suasana tertentu berisi                      
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
4. kata kata yang berkonotatif yaitu kata kata yang sudah di beri nilai tambahan nialai rasa dan asosiasi tertentu
5. pengulangan, yang berfingsiuntuk mengintensifkan hal yang di lukiskan sehingga lebih mengunggah hati.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar:
1.      Hubungan manusia dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaianpengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan” berati manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhn dasarnyauntuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar sekumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman sastra itu, puisi dapat memberikan untuk memiliki kesadaran yang penting untuk mengerti dirinya sendiri.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.      Puisi dan keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia ebagai makhluk social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bias berupa :
·        Penderitaan atas ketidak adilan
·        Perjuangan untuk kekuasaan
·        Konflik dengan sesamanya
·        Pemberontakan terhadap hokum tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Contohnya ‘episode’ karya Rendra. Yang menceritakan kemesraan cinta begitu mersuk kedalam jiwa dua sejoli yang sedang menjalin cinta.
Contoh prosa, diambi dari nvel ;Menembus waktu’ Bab 2 oleh Yati Sadeli monus majalah kartini no 284. Prosa ini menggambarkan hubungan :
1.      Manusia dan harapan
2.      Manusia dan cinta kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar