Sabtu, 22 November 2014

BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN



A.     Keindahan
Keindahan berasal dari kata ndah, yang artinya cantik, molek, bagus, elok, dan lainnya. Keindahan adalah identic denngan kebenaran. Keduanya sama-sama memiliki nilai yang abadi dan daya tarik yang selalu bertambah. Dimana keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keindahan juga bersifat universal (tidak terikat).
1.    Apakah keindahan itu?
Keindahan adalah konsep abstrak yang tidak dapat inikmati karena tidak jelas, namun akan menjadi indah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan bentuklah keindahan dapat berkomunikasi.
Menurut buku Garis Besar Estetika karangan The Liang Gie kebudayaan berasal dari terjemhan kata bahasa Inggris “Beautiful” dan dalam bahasa Prancis “Beau”.
Berdasarkan cakupannya keindahan dibedakan menjadi dua, secara kualitas abstrak dan keindahan sebuah benda tertentu. Juga dibedakan menurut pengertian luasnya, yaitu:
1.      Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian dari bangsa Yunani dahulu yang di dalamnya tercakup pula kebaikan. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
-         Keindahan Seni
-         Keindahan Alam
-         Keindahan Moral
-         Keindahan Intelektual
2.      Keindahan dalam arti estesis murni
Keindahan dalam arti estesis murni menyangkut pengalman estesis dari seseorang dalam dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatan
Keindahan dalam arti terbatas hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan pengelihatan. Yakni merupakan keindahan dalam bentuk dan warna.

Karena memiliki banyak arti, keindahan cukup sulit didefinisikan. Namun disimpulkan dari beberapa definisi keindahan tersusun dari berebagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.
Ternyata uuntuk menjawab “apakah keindahan itu?” banyak sekali jawabannya. Karena itu dalam estetika modern orang lebih suka berbicara mengenai seni dan pengalaman estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empiris dan penguraan sistematis.

b)      Nilai Estetik
Apakah nilai esktetik itu? Dalam bidang flsafat, istilah nilaisering kali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam Dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terperinci, seperti:
The believed capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any object which causes it to be an interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menarik minat).
Nilai memiliki beragam pengklasifikasian, diantara yang paling penting adalah nilai Ekstrinsik dan Intrinsik.
-            Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk suatu hal lainnya. Atau yang bersifat sebagai alat atau untuk membantu.
-            Nilai Intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, sebagai suatu tujuan atau demi kepentingan benda itu sendiri.

c)      Kontemplasi dan Ekatansi
Keindahan bisa dinikmati secara selera seni atau biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukug oleh factor kontemplasi dan ekatansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan Ekatansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekatansi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi akan berperan sebagai factor pendorong untu menciptakan keindahan dan ekatansi akan berperan sebagai factor pendorong untuk menikmati keindahan.bagi seorang seniman selera seni lebih dominan dibanding bukan seorang seniman.mungkin karena bagi orang bukan seniman factor ekatansi lebih mendominasi.

d)      Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?
Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari motivasi dan tujuan tertentu. Pengungkapan tersebut bias didasari dari pengalaman atau kenyataan mengenai kejadian dalam kehidupan manusia. Berikut diantaranya alasan seniman menciptakan keindahan:
1.        Tata nilai yang telah using
Maksud dari hal ini adalah mengubah adat istiadat kearah yang lebih baik sehingga terlihat lebih indah. Contohnya dengan mengubah keadaan terhadap tradisi kawin paksa yang dituangkan dalam beberapa karya sastra. Misalnya dalam novel Siti Nurbaya.
2.        Kemerosotan Zaman
Hal ini ditandai dengan keadaan merendahkan derajat dan nilai keanusiaan yang merupakan kemerosotan moral. Hal inilah yang mencoba para seniman ubah gar unsur keindahan tetap terasa kuat. Diantaranya dilakukan dengan cara protes yang dituangkan melalui beberapa sajak, seperti sajak karangan W. S. Rendra yang berjudul Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta.
3.        Penderitaan Manusia
Sudah terlalu banyak penyebab penderitaan manusia. Apa lagi di Negara kita tercinta ini. Hal itu membuatnya menjadi tidak indah, maka yang tidak indah ini harus disingkirkan.
4.        Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam serta kejadian-kejadiannya.

e)      Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa keindahan tidak akan habis diperdebatkan. Namun dalam Endymion John Keats berkata, “A thing of beauty is a joy forever. Its loveliness increases; it will never pass into nothingness.”
Endymion adalah konsep keindahan dalam mitologi kuno. Endymion adalah seorang pengembala yang oleh para dewi diberi keindahan abadi. Dia selalu muda, selamanya tidur, dan tidak diganggu oleh siapa pun.
 Selanjutnya Kets membedakan seorang seniman dan bukan seniman. Seniman yang baik dan yang tidak baik. Hingga pada suatu kesempatan beliau melihat lukisan “Death on The Pale Horse”, karya pelukis West. Lukisan itu mengisahkan tentang seseorang yang mati di atas kuda yang pucat. Kemudian beliau langsung berpendapat bahwa Wets bukanlah seniman yang baik karena tidak mempunyai cukup negative capability.
            Pada hakikatnya negative capability adalah suatu proses. Keraguan, ketidaktentuan, dan misteri merupakan suatu proses. Proses inilah yang membuat seseorang menjadi kreatif. Bagi Keats proses kreatif indentik dengan perjuangan untuk menciptakan keindahan. Baginya hal-hal sesaat adalah pelatuk yang meledakan imajinasi yang akhirnya membentuk keindahan.




B.     Renungan
Renungan berasal dari kata “renung” yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu. Renungan merupakan hasil dari renung. Merenung digunakan untuk menciptakan seni yang memiliki beberapa teori, diantaranya:
a)      Teori Pengungkapan
Teori ini menyatakan bahwa “Art is an expression of human feeling” yang arinya seni adalah ungkapan dari perasaan manusia.
Teori yang paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Corce (1866-1952) dengan karya “Aesthetic as Science of Expression and General Linguistic”. Beliau menyatakan bahwa “art is expression of impression” artinya seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan. Yang jika dimaknai lebih dalam akan mendorong manusia berekspresi dalam gambaran angan-angan.
b)      Teori Metafisik
Teori ini adalah teori paing tua yang berasal dari teori Plato. Plato menciptkan teori imitasi. Menurutnya karya seni adalah sebuah tiruan. Misalnya pelukis yang melukis ranjang, sedangkan ranjang sendiri merupakan karya seni yang diciptakan oleh tukang kayu.
c)      Teori Psikologis
Karena teori metafisik dianggap terlalu abstrak, akhirnya sebagian ahli estetik mencoba meneliti lebh lanjut tentang kaitannya dengan psikologis. Proses penciptaan seni merupakan pemenuhan keinginan bawah sadar dari seorang seniman.
Menurut Freedrick Schiller seni adalah semacam permainan penyeimbang mental berhubungan dengan adanya energy berlebihan yang harus dikeluarkan. Sedangkan Herbert Spencer berpendapat bahwa permainan mencegah kemmpuan menta manusia menganggur dan menciut karena disia-siakan.
Dan yang terakhir adalah teori penambahan. Teori ini memandang seni sebagai suatu lambing atau tanda dari perasaan manusia.


C.     Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan rasi yang artinya cocok. Pertentangan pun dapat menghasilkan keserasian. Karena itu sebagian ahli pikar menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry),  eseimbangan (balance), dan kebalikan (contrast).
Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan bentuk penyerapan inderawi kita.
a)      Teori Objektif dan Subjektif
Teori objektif berpedapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan. Teori subjektif menyatakan bahwa ciri yng menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang meengamati suatu benda.
b)      Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Juga keindahan dianggap sebagai kualita benda yang disusun.
Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan matematik yang cermat dapat diwujudkan dalam benda yang tersusun indah. Seingga akhirnya terciptalah teori perimbangan, yaitu teori tentng perbandingan keemasan yang biasanya diwujudkn dengan susuan angka-angka kecil.
Teori ini digunakan mulai abad ke 5 sebelum masehi sampai 17 masehi. Namun teori tersebut akhirnya runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran yang termasuk dalam seni.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar