Sabtu, 22 November 2014

BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.     Manusia
Menurut ilmu Eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki manusia. Menurut ilmu Fisika, manusia merupakan kumpulan berbagai sitem fisik yang saling terkait dan merupakan kumpulan dari energy. Menurut ilmu Biologi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia. Menurut ilmu Sosial, manusia merupakan yang ingin memeroleh keuntungan dan selalu memperhitungkan setiap kegiatan, ini disebut homo economicus dalam ilmu Ekonomi. Menurut ilmu Sosiologi manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan menurut ilmu Politik adalah makhluk yang selalu mengingnkan kekuasaan. Sedangkan menurut Filsafat manusia adalah makhluk homo-humanus, dan banyak pengertian lainnnya.
Unsur-unsur yang membangun manusia:
1.      Terdiri dari 4 unsur terkait:
1)      Jasad         : badan kasar manusia yang nampak
2)      Hayat        : mengandung unsur hidup
3)      Ruh           : daya yang bekerja secara spiritual
4)      Nafs          : kesadaran tentang diri sendiri
2.      Sebagai satu kepribadian, 3 diantaranya:
1)      Id (struktur kepribadian primitive dan tak nampak)
Energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional terkait dengan
sex, yang secara insting menentukan proses ketidaksadaran. Objek ditentukan oleh psikoseksual dari perkembangan individu.
2)      Ego (kepribadian eksekutif dan diatur oleh prinsip realitas)
Bagian struktur kepribadian yang pertama kali dbedakan dengan Id. Objeknya dengan cara dalam dunia social mudah diterima/ disebut sebagai proses sekunder.
3)      Superego (struktur kepribadian akhir)
Kepribadian ini berkembang secara internal dalam individu. Juga menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri dengan system imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

B.     Hakekat Manusia
1.        Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2.        Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Bukti kesempurnaannya adalah misalnya adalah dengan adanya perasaan pada manusia, diantaranya:
-           Perasaan Intelektual
-           Perasaan Estis
-           Perasaan Etis
-           Perasaan Diri
-           Perasaan Sosial
-           Perasaan Religius
3.        Makhlukk Biokultural (makhluk hayati dan budayawi)
4.        Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

C.     Kepribadian Bangsa Timur
Menurut Francis L.K. Hsu bahawa dalam jiwa manusia sebagai manusia social budaya itu mengandung 8 daerah seolah seperti ligkaran konsentris sekitar diri pribadi, yaitu:
0.      Lingkungan Dunia Luar : Memiliki pikiranran dan angggapan yang hampir sama  dengan no 1, hanya bedanya adalah terletak di luar masyarakat Indonesia dan ditanggapi dengan acuh
1.      Lingkaran Hubungan Jauh : Terdiri dari pikiran dan sifat dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda, adat, alat, dan pengetahuan yang ada dalam kebudayaan dan masyarakatnya sendiri.
2.      Lingkaran Hubungan Berguna : Hubunugan dengan manusia, benda, atau hewan dengan didasari atas kebutuhan sehingga akan saling berguna.
3.      Lingkaran Hubungan Karib : mengandug konsepsi tentang orang, binatang atau benda yang bias diajak berbagi oleh individu. Biasanya menjadi tempat berbagi curahan hati apa bila tertekan dan banyak masalah.
4.      Kesadaran yang Dinyatakan (Expressed Concious) : Lingkaran ini berisi gagasan, ide, dan perasaan yang bias disampaikan, sehingga mudah dimengerti dan dijawab.
5.      Kesadaran yang Tidak Dinyatakan (Unexpressed Concious) : Lingkaran ini berisi gagasan, perasaan dan ide yang tidak disampaikan, hanya disimpan dalam jiwa.
6.      Lingkaran Sub Sadar : Lingkaran ini biasanya berisi gagasan-gagasan. Terkadang gagasan itu tak lagi utuh dan menghilang, namun dalam sewaktu-waktu gagasan tersebut dapat meledak dan menjadi sangat mengagumkan.
7.      Lingkaran Tak Sadar  : Sama seperti no. 6        
Berikut bagan mengenai psiko-sosiogram manusia menurut Prof. Dr. koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan :





A.     Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan memiliki beberapa pengertian. Berikut beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli:
-       Melville J. Herkovits dan Bronislaw, seorang antropolog mengartikan bahwa kebudayaan sebagai sesuatu yang super organic, karena kebudayaan yang turun temurun antar generasi akan hidup secara terus menerus. Beliau juga berpendapat bahwa arti dari kebudayaan sangat luas, meliputi berbagai aspek. Karenanya akan sulit mencari pengertian yang benar-benar tepat.
-       E. B. Taylor Seorang antropolog mendifinisikan kebudayaan adalah kompleks yang encakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan sebagai masyarakat.
-       Selo Sumarjan dan Soelaiman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
-       Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
-       Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta hasil seluruh budi pekertinya.
-       Kloeber dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap , pikiran, dan rekreasi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol yang menyusun pencapainya secara tersendiri dari kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri dari tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan pada nilai-nilai.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta berasal dari ‘budhayah’ yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin berasar ‘colore’ yang berarti mengolah tanah. Sehingga secara umum dapat diartikan segala yag dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat diartikan usaha manusia untuk dapat bertahahan hidup di lingkungannya.


B.     Unsur-Unsur Kebudayaan
1.        System Religi (kepercayaan) adalah produk manusia sebagai Homo Religius.
2.        Sistem Organisasi Kemasyarakatan adalah produk manusia sebagai Homo Socius.
3.        Sistem Pengetahuan adalah produk manusia sebagai Homo Sapiens.
4.        Sistem Mata Pencarian Hidup dan Sistem Ekonomi adalah produk manusia sebagai Homo Economicus.
5.        Sistem Tekologi dan Peralatan adalah produk manusia sebagai Homo Faber.
6.        Bahasa adalah produk manusia sebagai Homo Longuens.
7.        Kesenin adalah produk manusia sebagai Homo Aesteticus.

C.     Wujud Kebudyaan
Menurut dimensi wujudnya:
1)        Kompleks, gagasan, dan pikiran manusia :berpusat pada kepala manusia yang menganutnya.
2)        Kompleks Aktivitas : aktivitas manusia yang sling berinteraksi, bersifat konkret, dan dapat diamati atau diobservasi.
3)        Wujud sebagai Benda : aktivitas manusia yang sling berinteraksi tidak lepas dari penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuanny.


D.    Orientasi Nilai Budya
Sistem nilai budaya secara universal menyangkut lima masaah poko kehidupan manusia, yaitu:
1.        Hakikat Hidup Manusia (HM)
2.        Hakikat Karya Manusia (KM)
3.        Hakikat Waktu Manusia (WM)




1.        Hakikat Alam Manusia (MA)
2.        Hakikat Hubunga Manusia (MN)


A.     Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan tidak bersifat statis karena memiliki dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat. Gerak manusia terjadi karena saling mengadakan hubungan dengan manusia lainnya. Terjadinya gerak disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1.        Berasala dari masyarakat dan kebudayaan sendiri
2.        Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup

Budaya juga memiliki proses akulturasi. Berikut beberapa masalah yang menyangkut proses akulturasi budaya:
1.        Pada umumnya unsur kebudayaan asing mudah diterima
2.        Unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat. Contohnya hal yang menyangkut kepercayaan dan ideology.
3.        Geerasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
4.        Masyarakat yang terkena proses akulturasi akan selalu ada kelompok yang sukr atau bahkan tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi diterima atau tidak unsur kebuadayaan baru diantranya:
1.        Terbatasnya kontk dengan bangsa luar
2.        Corak struktur social masyarakat
3.        Adanya landasan diterimanya unsur kebudayaan baru


B.     Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana kaitan manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objeknya. Hubungan manusia dan kebudayaan juga dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis aau saling terkait. Roses dialektis tercita melalui 3 proses:
1.        Eksternalisasi : mengekspresikan diri dengan membangun dunianya.
2.        Objektivasi : masyarakat menjadi realistis objektif.
3.        Internalisasi : masyarakat dianggap kebali oleh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar